Sanggit Lakon Wahyu Makhutarama
Versi Tristuti Rahmadi Suryo Saputro
Bagian Pathet Nem
1.
Jejer negara Astina
Tokoh : Duryudana, Durna, Sengkuni, Karna,
Kartomarma.
Isi adegan :
Prabu Duryudana meminta penjelasan
tentang makna pulung dan wahyu pada Pandhita Durna. Oleh Pandhita Durna
dijelaskan tentang makna dan arti pulung, wahyu dan teluh braja secara jelas
kemudian menanyakan maksud Prabu Duryudana meminta penjelasan tentang hal itu
padanya. Prabu Duryudana menceritakan bahwa ia menerima sasmita bahwa dewata
akan menurunkan Wahyu Mahkutharama di Gunung Kutharunggu dan ia ingin
mendapatkannya. Mendengar hal itu Durna menyarankan agar Prabu Duryudana untuk
mempersiapkan diri secara lahir dan batin guna mendapat Wahyu Mahkutharama.
Sengkuni mempunyai pendapat yang berbeda bahwa Prabu Duryudana tidak perlu
bersusah payah mencari Wahyu Makutharama, cukup memerintahkan pada para
bawahannya saja. Adipati Karna mengajukan diri untuk mewakili prabu Duryudana
dalam mencari Wahyu Makutharama.
2. Adegan Kedhaton negara Astina
Tokoh :
Duryudana, Banowati.
Isi Adegan :
Dewi Banowati sedang menyambut
kedatangan Prabu Duryudana di taman kaputren. Setelah menceritakan hasil rapat
dalam pasewakan Prabu Duryudana dan Dewi Banowati melakukan sembahyang.
3. Adegan Paseban Jawi.
Tokoh :
Sengkuni, Dursasana, Kartomarma,
Jayadrata, Durmagati, Citraksi, Aswatama.
Isi Adegan : Patih Sengkuni memerintahkan para Kurawa
untuk mengiringi perjalanan Adipati Karna dalam mengemban tugas mencari Wahyu
Makutharama di Gunung Kutharunggu.
4. Adegan Hutan Duryapura
Tokoh
: Anoman, Jajal Wreka, Gajah Situbanda,
Garuda Mahambira, Naga Kwara, Karna, Kurawa, Durna, Sengkuni.
Isi Adegan
: Anoman dan saudara-saudaranya sedang
menjaga keamanan Pertapaan Kutharunggu karena Begawan Kesawasidi sedang
bertapa. Tak lama kemudian Pandhita Durna, Sengkuni dan para Kurawa berdatangan
dan mengutarakan maksudnya untuk pergi ke Pertapaan Kutharungu guna mencari
Wahyu Makutharama namun dilarang oleh Anoman dan saudara-saudaranya. Sengkuni
segara memerintahkan para Kurawa untuk menyerang Anoman bersaudara namun mereka
dapat dikalahkan oleh Anoman. Adipati Karna segera melepaskan senjata Kunta
namun dapat direbut Anoman.
5. Adegan Candakan
Tokoh :
Karna, Batara Surya.
Isi Adegan :
Adipati Karna sangat bersedih karena
senjatanya direbut oleh Anoman. Tak lama kemudian Batara Surya menghampirinya
untuk menghibur hatinya serta menyarankan agar dirinya bertapa di lereng Gunung
Swelagiri untuk mendapatkan pusakanya kembali.
Bagian Patet Sanga
6. Adegan Pertapaan Candramanik
Tokoh :
Wibisana, Bisawarna.
Isi Adegan :
Prabu Bisawarna menghadap begawan
Bisowarna untuk mengajaknya kembali kenegara Singgela guna bertahta kembali
namun ditolak karena Wibisana telah bertekad untuk meninggalkan keduniawian.
Kemudian Wibisana memberikan nasehat-nasehat pada Prabu Bisawarna dan
diperintahkan untuk kembali ke negara Singgela. Sepeninggal Prabu Bisawarna
kemudian Wibisana bersemadi dan dari raganya keluar 4 raksasa perwujudan dari
keempat nafsunya. Kepada mereka, Begawan Wibisana memerintahkan untuk pergi ke
Hutan Dhedaka menemui Harjuna agar diruwat.
7. Adegan Candakan
Tokoh :
Wibisana, Kumbakarna.
Isi Adegan :
Wibisana dialam gaib bertemu dengan
Sukma Kumbakarna yang meminta pertolongan agar sukmanya bisa sempurna. Oleh
Wibisana disarankan untuk pergi ke Gunung Swelagiri menemui Werkudara dan
menyatu ke dalam paha Werkudara untuk menebus kesalahannya sewaktu hidup di
dunia agar sukmanya bisa sempurna.
8. Adegan Hutan Dhedaka
Tokoh :
Harjuna, Punakawan, Kala Dahanam, Kala
Tirta, Kala Bantala, Kala Maruta.
Isi Adegan :
Harjuna berkeinginan mencari wahyu
Makutharama namun dalam perjalannan dihadang 4 raksasa perwujudan dari nafsu
Wibisana. Karena kesalah pahaman terjadilah perkelahian dan atas saran Semar
maka keempat raksasa tersebut dapat dikalahkan.
9. Adegan Candakan
Tokoh :
Harjuna, Jagalwreka, Naga Kwara, gajah
Setubanda, Garuda Mahambira.
Isi Adegan :
Setelah mengalahkan keempat raksasa yang
menghadangnya, Harjuna, melanjutkan perjalanan namun mendapat godaan dari para
saudara Bayu. Karena ketekunan Harjuna semua godaan dapat dikalahkan. Setelah
semua godaan hilang Harjuna melihat cahaya terang di puncak Gunung Swelagiri
dan bermaksud menghampirinya.
Bagian Pathet Manyura
10. Adegan Pertapaan Kutharunggu.
Tokoh :
Kesawasidi, Anoman, Harjuna.
Isi Adegan :
Anoman menghadap Begawan Kesawasidi dan
melaporkan telah berhasil menghalau para Kurawa yang ingin mengusik ketentraman
pertapaan Kutharunggu bahkan ia juga bisa merebut senjata kunta milik Prabu
Karno. Namun oleh Begawan Kesawasidi, Anoman dianggap bersalah dan untuk
menebus kesalahannya Anoman harus bisa menghadirkan Raden Harjuna dan Anoman
menyanggupinya. Dengan kesaktiannya Anoman memanggil Harjuna. Begawan
Kesawasidi kemudian menanyakan kedatangan Harjuna di Gunung Swelagiri dan
dengan berterus terang Harjuna bermaksud mencari wahyu Makutharama. Begawan
Kesawasidi kemudian menjelaskan bahwa dialah yang mempunyai wahyu Makutharama
dan dia berkenan memberikannya pada Harjuna. Namun yang pertama kali diberikan
pada Harjuna adalah senjata kunta milik Prabu Karno, melihat hal itu Harjuna
menolaknya karena bukan itu yang ian cari. Mendengar itu Begawan Kesawasidi
sangat senang kemudian ia memberikan wahyu Makutharama yang berisi ajaran HASTHABRATA
kepada Harjuna. Setelah selesai Begawan Kesawasidi menitipkan senjata Kunta agar
dikembalikan pada Prabu Karno. Sepeninggal Harjuna Begawan Kesawasidi berubah
wujud menjadi Prabu Kresna.
11. Adegan Candakan
Tokoh : Harjuna,
Punakawan, Karno, Sengkuni, Kurawa.
Isi Adegan : Setelah
mendapatkan Wahyu Makutharama Harjuna mengajak para Punakawan untuk kembali dan
terlebihdahulu menemui Prabu Karno untuk mengembalikan senjata Kunta. Setelah
bertemu Prabu Karno, Harjuna, menyerahkan senjata kunta pada Prabu Karno. Prabu
Karno sangat gembira dan berjanji tidak akan mengganggu Harjuna, kemudian ia
pulang ke Awangga. Melihat hal itu Sengkuni memerintahkan para Kurawa untuk
menyerang Harjuna namun para Kurawa dapt dikalahkan oleh Harjuna.
12. Adegan Tengah Hutan
Tokoh : Bambang
Sintawaka, Sengkuni.
Isi Adegan : Bambang
Sintawaka sedang mencari Harjuna untuk ditantang berkelahi dan ia bertemu
dengan Patih Sengkuni yang lari terbirit-birit. Mendengar Bambang Sintawaka
sedang mencari Harjuna untuk diajak berkelahi, Patih Sengkuni meminta
pertolongan Bambang Sintawaka dan jikalau berhasil mengalahkan Harjuna maka ia
akan dihadiahi wilayah negara Hastina. Bambang Sintawaka menyanggupinya.
13. Adegan Candakan
Tokoh : Harjuna, Bambang
Sintawaka, Werkudara, Gatutkaca, Kresna, Anoman.
Isi Adegan : Bambang
Sintawaka menemui Harjuna dan diajak berkelahi namun Harjuna selalu mengalah
dan menghindar sehingga terus diburu oleh Bambang Sintawaka. Dalam pengejaran
Harjuna bertemu dengan Werkudara dan Gatutkaca yang ditugaskan untuk mencari
Harjuna. Setelah mendapat penjelasan Harjuna, Werkudara dan Gatutkaca
menghadang Bambang Sintawaka namun keduanya dapat dikalahkan oleh Bambang
Sintawaka. Tak lama kemudian Prabu Krena menghampiri mereka dan menyarankan agar Harjuna kembali mengahadapi
Bambang Sintawaka namun bukan dengan jalan kekerasan. Atas saran Prabu Kresna
tersebut Harjuna akhirnya dapat mengalahkan Bambang Sitawaka dan kembali
beralih wujud menjadi Dewi Sembadra.
14. Adegan Candakan
Tokoh : Kumbakarna,
Werkudara, Kresna.
Isi Adegan : Dalam
perjalanan pulang ke Amarta Werkudara bertemu dengan Kumbakarna yang meminta
diruwat namun ditolak oleh Werkudara sehingga terjadi perkelahian. Akhirnya
Kumbakarna dapat dikalahkan dan menitis di paha kiri Werkudara. Prabu Kresna
menghampiri Werkudara dan menjelaskan bahwa sukma Kumbakarna telah menyatu
dalam paha kiri Werkudara yang akan menambah kekuatan dan kesaktian Werkudara.
Tak lama kemudian Kurawa datang mengamuk namun dapat dihalau oleh Werkudara.
15. Adegan Negara Amarta
Tokoh : Kresna,
Pandawa, Gatutkaca, Sembadra, Semar.
Isi Adegan : Para
Pandawa mengadakan syukuran karena Harjuna telah berhasil mendapatkan Wahyu
Makutharama
(Tristuti,
1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar