Kamis, 23 April 2015

Sanggit Lakon Wahyu Makutharama Versi Mudjaka Jaka Raharja



Sanggit Lakon Wahyu Makutharama Versi Mudjaka Jaka Raharja

Bagian pathet Nem

1.      Adegan jejer negara Astina
Tokoh            :    Duryudana, Durna, Sengkuni, Karna, Kartamarma
Isi Adegan     :    Dalam persidangan, Duryudana mengutarakan keinginannya untuk mendapatkan Wahyu Makutharama sesuai dengan petunjuk dewa yang akan diturunkan di Pertapaan Kutharunggu yang berada di Gunung Swelagiri. Karna kemudian diperintahkan mewakilinya dan atas perintah  itulah Karna bersama para Kurawa berangkat sebagai duta Prabu Duryudana. 
2.      Adegan Paseban Njawi
Tokoh            :    Sengkuni, Kurawa
Isi Adegan     :    Sengkuni memerintahkan Kurawa untuk mengiringi perjalanan Karna ke Kutharunggu untuk melaksanakan perintah Prabu Duryudana. 
3.      Adegan pertapan Kutharunggu
Tokoh            :    Kesawasidhi, Anoman, Jagal Wreksa, Maenaka, Situbanda, Garuda Mahambira, Naga Kuwera, Karna, Kurawa.
Isi Adegan     :    Begawan Kesawasidhi memerintahkan kadang bayu untuk menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar Pertapaan Kutharunggu. Setelah para kadang bayu turun dari puncak Kutharunggu bertemu dengan Karna dan para Kurawa. Anoman melarang Karna dan Kurawa menemui Begawan Kesawasidhi, akibatnya terjadi perselisihan pendapat sehingga terjadi perkelahian antara kadang bayu dengan pihak kurawa. Perkelahian itu dimenangkan kadang bayu, bahkan senjata Kuntawijayandanu milik Karna dapat dirampas Anoman. Akibat pusakanya terampas, Karna sangat masgul dan patah semangat. Anoman meninggalkan tempat pertemuan untuk melaporkan peristiwa itu kepada Kesawasidhi. Para Kurawa kemudian membuat perkemahan untuk beristirahat dan menunggu Karna yang sedang bersedih hatinya.
4.      Adegan Pertapan Argamanik
Tokoh            :    Wibisana, Bisawarna, Kala Maruta, Kala Dahana, Kala Tirta, Kala Bantala, Kumbakarna.
Isi Adegan     :    Wibisana menyampaikan firasat yang telah diterimanya pada Bisawarna bahwa ajalnya telah tiba. Firasat itulah yang mendorong Bisawarna untuk memohon petunjuk atau bekal bagi seorang raja pewaris. Setelah Wibisana memberikan berbagai wejangan tentang kehidupan, Bisawarna diperintahkan untuk kembali ke negara Singgela. Dengan berat hati Bisawarna meninggalkan ayahnya karena itu merupakan pertemuan yang terakhir menjelang kematian Wibisana. Sebelum meninggal, Wibisana memanggil keempat raksasa kadang catur sebagai lambang nafsu Wibisana, yaitu Kala Maruta, Kala Dahana, Kala Bantala, Kala Tirta. Wibisana berpamitan kepada kadang catur akan kembali ke alam baka dan mereka diperintahkan untuk mencari Harjuna agar disempurnakan. Sepeninggal kadang catur, wibisana bersemedi, pada saat itulah arwah Kumbakarna mendatanginya. Berdasarkan pengakuannya, Kumbakarna merasa bahwa arwahnya tidak sempurna. Wibisana menyarankan agar Kumbakarna mencari Bima sebagai sarana kesempurnaan arwahnya. 

Bagian Pathet Sanga

5.      Adegan Pertapan Saptaarga
Tokoh            :    Abiyasa, Harjuna, Punakawan
Isi Adegan     :    Harjuna menemui Begawan Abiyasa untuk mengkonsultasikan tentang kepergian Kresna yang telah lama meninggalkan Dwarawati. Abiyasa memberi petunjuk masalah kepergian Kresna tidak perlu dikhawatirkan, suatu saat akan timbul dengan sendirinya. Harjuna juga diperintahkan agar berguru pada Kesawasidhi.
6.      AdeganCandhakan I
Tokoh            :    Harjuna, Punakawan, Kala Dahana, Kala Bantala, Kala Maruta, Kala Tirta
Isi Adegan     :    Dalam perjalanannya menuju Kutharunggu, Harjuna bertemu  dengan kadang catur dan menyerang Harjuna. Atas bisikan Semar bahwa mereka bukan makhluk biasa tetapi penjelmaan nafsu Wibisana, akhirnya mereka dapat dikalahkan dan disempurnakan oleh Harjuna.
7.      Adegan Hutan Krendhayana
Tokoh            :    Sembadra, Narada
Isi Adegan     :    Sembadra sedang mencari kepergian suaminya, Kesedihan Sembadra diketahui oleh dewa, sehingga Narada turun dari kahyangan ingin memberikan pertolongan. Sembadra dirubah menjadi seorang satriya bergelar Bambang Sintawaka. Dengan jalan demikian diharapkan Sembadra dapat bertemu dengan Harjuna. Dalam perjalanannya, Bambang Sintawaka disarankan untuk menolong setiap orang yang mendapat kesulitan.

Bagian Pathet Manyura

8.      Adegan Pertapan Kutharunggu
Tokoh            :    Kesawasidhi, Anoman, Harjuna
Isi Adegan     :    Anoman sedang dimarahi Kesawasidhi akibat dari kecerobohannya merampas pusaka Adipati Karna. Ulah Anoman tersebut oleh Kesawasidhi dianggap bukan sikap satriya. Apalagi maksud kedatangan Anoman ke Kutharunggu semula untuk mencari petunjuk menuju jalan kematian. Tetapi setelah menghadapi kematian malah dihindarinya. Setelah Anoman mengakui kesalahannya, ia pun diperintahkan untuk meninggalkan Kesawasidhi. Saat itulah Harjuna datang menghadap Kesawasidhi untuk berguru dan diterima. Kemudian Kesawasidhi menyerahkan Makutharama yang diakui sebagai barang titipan kepada Harjuna. Makutharama yang berisi ajaran Hasthabrata dibeberkan secara jelas dan rinci kepada Harjuna. Setelah mendapatkan ajaran Hasthabrata, Harjuna diperintahkan untuk menyerahkan Kuntawijayandanu kepada Karna. Sepeninggal Harjuna, Kesawasidhi berubah menjadi Kresna dan mengikuti Harjuna dari belakang.
9.      Adegan Candhakan II
Tokoh            :    Harjuna, Karna
Isi Adegan     :    Harjuna bertemu dengan Karna dan menyerahkan Kuntawijayandanu. Karna melihat kecemerlangan wajah Harjuna menjadi curiga. Karna yakin Harjuna telah mendapatkan wahyu dan hal itu dibenarkan oleh Harjuna. Atas dasar pengakuan itulah, Karna berambisi untuk memilikinya sehingga terjadi perkelahian antara Karna dan Harjuna yang dimenangkan oleh Harjuna.
10.  Adegan Candhakan III
Tokoh            :    Karna, Sintawaka, Harjuna, Kresna, Werkudara, Petruk
Isi Adegan     :    Setelah Karna dikalahkan Harjuna, ia bertemu dengan Sintawaka dan bersedia memberikan pertolongan melawan Harjuna. Dalam perkelahian melawan Harjuna, Bambang Sintawaka kalah dan berubah menjadi Sembadra. Pada saat itulah Kresna dan Werkudara berkumpul menemui Harjuna. Tiba-tiba Petruk datang melaporkan bahwa ada raksasa mengamuk di wilayah Kutharunggu. Werkudara kemudian mencari raksasa tersebut.

11.  Adegan Candhakan IV
Tokoh            :    Werkudara, Kumbakarna, Kresna
Isi Adegan     :    Werkudara bertemu raksasa yang tak lain adalah Kumbakarna. Keduanya berselisih pendapat sehingga terjadi perkelahian. Dalam peperangan itu Kumbakarna akhirnya manunggal ke paha kiri Werkudara. Hilangnya Kumbakarna menimbulkan kebingungan Werkudara, akhirnya Werkudara sadar setelah mendapat petunjuk Kresna.
12.  Adegan Perang Brubuh
Tokoh            :    Werkudara, Kurawa
Isi Adegan     :    Kurawa berkeinginan merebut secara paksa Wahyu Makutharama dari Harjuna namun dapat digagalkan oleh Werkudara (Harijadi Tri Putranto,1992)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar